Senin, 17 Maret 2014

Wireless Charge: Teknologi listrik Charge tanpa kabel

Wireless charger adalah salah satu dari banyak fitur baru yang muncul pada smartphone terbaru, mulai dari Google Nexus 4 dan Samsung Galaxy S4 hingga Lumia 920 Nokia. Bahkan ada yang menambah kemampuan pengisian nirkabel untuk Apple iPhone 5.



Wireless charger menggunakan induksi magnetik. Perangkat diletakkan di atas permukaannya dan baterai diisi secara otomatis - tidak dibutuhkan kabel.

Cara Kerja Wireless Carger
Wireless charger segera menarik perhatian karena memungkinkan Anda untuk mengisi daya smartphone Anda lansung tanpa mencolok ke kabel. Hanya dengan menempatkan smartphone pada charger nirkabel, pengisian daya segera dimulai. Tentu saja, wireless charger sendiri masih harus dipasang ke colokan dinding. Keharusan untuk menggunakan perangkat terpisah yang harus dicolok ke dinding inilah yang menyebabkan Phil Schiller, Apple, berpendapat bahwa pengisian nirkabel "sebenarnya, untuk kebanyakan situasi, akan lebih rumit" - karenanya iPhone belum mengadopsi pengisian nirkabel.

Wireless carger lebih tepat disebut sebagai "pengisian induktif" karena menggunakan induksi magnetik. Penjelasan singkat adalah perangkat ini menggunakan magnet untuk mengirimkan energi. Arus yang berasal dari stop kontak dinding bergerak melalui kawat dalam charger nirkabel, menciptakan medan magnet. Medan magnet menciptakan arus listrik dalam kumparan di dalam perangkat elektroniik. Kumparan ini terhubung ke baterai dan arus listrik mengisi baterai. Perangkat harus memiliki hardware yang sesuai untuk mendukung pengisian nirkabel - perangkat tanpa kumparan yang tepat tidak dapat diisi secara nirkabel.

Penggunaan di smartphone semakin marak, tapi Anda mungkin sudah menggunakan perangkat dengan wireless charger. Jika Anda memiliki sikat gigi elektrik, mungkin anda telah menggunakan teknologi wireless charger - jika tidak, akan ada risiko terjadi sengatan listrik mengingat sikat gigi dan charger-nya bisa menjadi sangat basah.

Standar
Wireless charger telah menjadi lebih dan lebih umum. Anda dapat membeli ponsel dengan kumparan wireless charger di dalamnya, membeli pad pengisian nirkabel dari toko elektronik, dan lokasi bisnis seperti Starbucks mulai menyediakan wireless charger, sehingga Anda dapat menempatkan smartphone Anda dan mengisi ulang selagi Anda minum kopi.

Ada satu masalah: Perusahaan yang terlibat belum memiliki kesatuan standar untuk wireless charger.

Standar ini harus dirancang untuk memastikan bahwa perangkat dan pengisi daya nirkabel dari perusahaan yang berbeda dapat bekerja sama. Ada tiga standar: Qi, PMA (Power Matter Alliance) Powermat, dan A4WP (Alliance for Wireless Power). Terjadi banyak keruwetan pada saat ini. Sebagai contoh, Google saat ini mendukung teknologi PMA Powermat. Namun, wireless charger pada Google Nexus 4 menggunakan standar Qi karena diproduksi oleh LG. Namun, LG sekarang juga bergabung dengan PMA.

Sementara perangkat saat ini banyak yang menggunakan standar Qi, namun sepertinya standar PMA mungkin menjadi yang paling populer di masa depan - yang berarti perangkat saat ini mungkin tidak kompatibel dengan pengisi wireless charger di masa depan. Ada juga kemungkinan bahwa standar lain dapat mengambil alih.

Bagaimana Anda Dapat Menggunakan Wireless Charger Pada Saat Ini?
Untuk menggunakan wireless charger dengan smartphone, Anda akan membutuhkan smartphone yang mendukung wireless charger dan pad wireless charger.

Smartphone populer yang mendukung wireless charger termasuk diantaranya:

  • Google Nexus 4.
  • Samsung Galaxy S4: Anda akan membutuhkan official "wireless charger cover" yang menggantikan panel belakang Galaxy S4.
  • HTC Droid DNA: ponsel HTC lainnya, seperti HTC One, tidak didukungan wireless charger.
  • Nokia Lumia 920 dan Lumia 820.
  • iPhone Apple 5: Wireless charger tidak termasuk dalam paket iPhone 5, tetapi Anda dapat membeli Powermat yang menambahkan kemampuan pengisian nirkabel ke iPhone Anda.
Semua smartphone di atas menggunakan standar Qi, kecuali Apple iPhone 5 yang dibuat oleh Powermat, yang menggunakan standar Powermat sendiri.

Hati-hati saat membeli pad wireless charger untuk memastikan mereka bekerja dengan smartphone Anda. Meskipun wireless charger ditujukan untuk bekerja pada semua smartphone bersertifikat yang mendukung standar tersebut - Nexus 4, yang menggunakan standar Qi, seharusnya bekerja dengan semua pengisi Qi - namun beberapa pengguna kecewa karena menemukan Nexus 4 mereka tidak bekerja dengan charger Qi tertentu. Ini adalah masa-masa awal perkembangan wireless charger smartphone, dan tampaknya masih diperlukan perkembangan lebih lanjut, terlebih dalam hal standarisasi.

Sumber: http://www.indoenergi.com/2013/07/wireless-charger-mengisi-daya-baterai.html?m=0

Efek Gas Rumah Kaca


Gas rumah kaca adalah gas-gas yang ada di atmosfer yang menyebabkan efek rumah kaca.

Gas-gas tersebut sebenarnya muncul secara alami di lingkungan, tetapi dapat juga timbul akibat aktivitas manusia.
Gas rumah kaca yang paling banyak adalah uap air yang mencapai atmosfer akibat penguapan air dari laut, danau dan sungai. Karbondioksida adalah gas terbanyak kedua. Ia timbul dari berbagai proses alami seperti: letusan vulkanik; pernapasan hewan dan manusia (yang menghirup oksigen dan menghembuskan karbondioksida); dan pembakaran material organik (seperti tumbuhan).
Karbondioksida dapat berkurang karena terserap oleh lautan dan diserap tanaman untuk digunakan dalam proses fotosintesis. Fotosintesis memecah karbondioksida dan melepaskan oksigen ke atmosfer serta mengambil atom karbonnya.

Uap air
Uap air adalah gas rumah kaca yang timbul secara alami dan bertanggungjawab terhadap sebagian besar dari efek rumah kaca. Konsentrasi uap air berfluktuasi secara regional, dan aktivitas manusia tidak secara langsung memengaruhi konsentrasi uap air kecuali pada skala lokal.
Dalam model iklim, meningkatnya temperatur atmosfer yang disebabkan efek rumah kaca akibat gas-gas antropogenik akan menyebabkan meningkatnya kandungan uap air di troposfer, dengan kelembapan relatif yang agak konstan. Meningkatnya konsentrasi uap air mengakibatkan meningkatnya efek rumah kaca; yang mengakibatkan meningkatnya temperatur; dan kembali semakin meningkatkan jumlah uap air di atmosfer. Keadaan ini terus berkelanjutan sampai mencapai titik ekuilibrium (kesetimbangan). Oleh karena itu, uap air berperan sebagai umpan balik positif terhadap aksi yang dilakukan manusia yang melepaskan gas-gas rumah kaca seperti CO2. Perubahan dalam jumlah uap air di udara juga berakibat secara tidak langsung melalui terbentuknya awan.

Karbondioksida

Manusia telah meningkatkan jumlah karbondioksida yang dilepas ke atmosfer ketika mereka membakar bahan bakar fosil, limbah padat, dan kayu untuk menghangatkan bangunan, menggerakkan kendaraan dan menghasilkan listrik. Pada saat yang sama, jumlah pepohonan yang mampu menyerap karbondioksida semakin berkurang akibat perambahan hutan untuk diambil kayunya maupun untuk perluasan lahan pertanian.
Walaupun lautan dan proses alam lainnya mampu mengurangi karbondioksida di atmosfer, aktivitas manusia yang melepaskan karbondioksida ke udara jauh lebih cepat dari kemampuan alam untuk menguranginya. Pada tahun 1750, terdapat 281 molekul karbondioksida pada satu juta molekul udara (281 ppm). Pada Januari 2007, konsentrasi karbondioksida telah mencapai 383 ppm (peningkatan 36 persen). Jika prediksi saat ini benar, pada tahun 2100, karbondioksida akan mencapai konsentrasi 540 hingga 970 ppm. Estimasi yang lebih tinggi malah memperkirakan bahwa konsentrasinya akan meningkat tiga kali lipat bila dibandingkan masa sebelum revolusi industri.

Seputar SMKN 1 Sidoarjo

SMK Negeri 1 Sidoarjo sebagai salah satu SMK yang ada di Kabupaten Sidoarjo dan merupakan Sekolah Kejuruan pertama yang berada di Kabupaten Sidoarjo, ikut berperan aktif dalam menyiapkan sumber daya manusia sebagai tenaga kerja yang tangguh, mampu bersaing, memiliki kompetensi, menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi, serta mampu menghasilkan produk unggul. Akan tetapi pada kenyataannya sarana dan prasarana praktek di SMK Negeri 1 Sidoarjo jauh dari mencukupi, sehingga sangat sulit rasanya SMK Negeri 1 Sidoarjo dapat mewujudkan misinya yang bertujuan untuk menghasilkan sumber daya manusia sebagaimana yang diuraikan diatas. Sejak awal berdirinya pada tahun 1975, sekolah ini dirancang sebagai sekolah induk, dimana pembelajaran teori dilaksanakan di sekolah induk, dan pembelajaran praktek dilaksanakan di Balai Latihan Pendidikan Teknik (BLPT) Surabaya, namun dalam pelaksanaannya terdapat beberapa masalah antara lain :

         Lokasi tempat praktek yang cukup jauh, dan untuk menuju tempat praktek memakan waktu relatif cukup lama, menimbulkan permasalahan tersendiri bagi siswa pada saat melaksanakan praktik; antara lain : faktor keselamatan siswa dalam perjalanan yang cukup rawan, keterlambatan siswa sampai di tempat praktek (BLPT Surabaya), munculnya biaya tambahan di luar biaya sekolah berupa biaya transportasi yang dirasa cukup memberatkan oleh orang tua/ wali murid. Adanya pengembangan program studi, mengakibatkan tidak seluruh program studi yang ada di SMK Negeri 1 Sidoarjo dapat melaksanakan praktek di BLPT Surabaya.


        Melihat permasalahan tersebut, maka pada awal Tahun Ajaran 1996/1997 SMK Negeri 1 Sidoarjo memulai melaksanakan praktik sendiri di SMK Negeri 1 Sidoarjo ,serta melakukan kerja sama dengan SMK Negeri 3 Buduran (dahulu STM Negeri Perkapalan) untuk beberapa program keahlian yang peralatannya belum ada di SMK Negeri 1 Sidoarjo.


        Dengan menyadari adanya kekurangan seperti tersebut diatas, maka mulai awal tahun 1997, SMK Negeri 1 Sidoarjo memulai menyiapkan diri untuk menjadi sekolah mandiri, dengan melaksanakan praktek dasar di sekolah sendiri. Sarana/Prasarana praktek dasar yang ada saat ini diusahakan dengan melalui beberapa cara, yaitu :




  1. Mengubah beberapa ruang teori, ruang genset, gudang, dan tempat parkir sepeda siswa menjadi bengkel praktek.
  2. Memfungsikan kembali beberapa peralatan praktek ex Sekolah Teknik Negeri (ST Negeri) yang masih layak pakai (peralatan ini berasal dari ST Negeri Waru, Sidoarjo dan ST Negeri Probolinggo).
  3. Mengadakan peralatan baru dengan bantuan dana dari siswa baru, melalui sumbangan Komite Sekolah.
  4. Mendapatkan sumbangan peralatan dari dunia usaha/dunia industri.




          Dari usaha tersebut, saat ini telah dapat diadakan beberapa bengkel praktek dasar namun dengan kondisi yang masih kurang memadai.

         SMK Negeri 1 Sidoarjo didirikan pada tahun 1975 yang pada awalnya berasal dari STM Sidoarjo ( Swasta ), yang berlokasi di Jalan Jenggolo No. 1 Sidoarjo dengan membuka 2 jurusan yaitu Teknik Mesin Produksi dan Bangunan Gedung.

          Kemudian Pada tahun 2000 menjadi SMK negeri 1 Sidoarjo yang berlokasi di Jalan Monginsidi tepatnya di Desa Sidoklumpuk Kecamatan Sidoarjo dengan nomor telepon 0318965636. Seiring dengan tuntutan dunia usaha / industri dan juga kurikulum yang ada maka pada awal tahun 1999 menambahkan 5 Program Keahlian lagi sehingga menjadi 7 program keahlian


Ketujuh Program Keahlian tersebut antara lain :


1. Teknik Konstruksi Bangunan (TKB)


2. Teknik Gambar Bangunan (TGB)


3. Teknik Pemanfaatan Tenaga Listrik (TPfL)


4. Teknik Audio Video (TAV)


5. Teknik Pendingin dan Tata Udara (TPTU)


6. Teknik Pemesinan (TPM)


               7. Teknik mekanik Otomotif (TMO)

        Oleh karena itu SMK Negeri 1 Sidoarjo mengajukan proposal permohonan bantuan Peningkatan Pelaksanaan Maintenance & Repair (MR) dan Pengadaan Peralatan Praktek melalui Program Subsidi Layanan Dasar (Schoolgrant - SMK). Diharapkan dengan adanya pembenahan ke dalam khususnya Perbaikan dan Perawatan peralatan praktik serta penambahan peralatan praktik, maka SMK Negeri 1 Sidoarjo nantinya mampu melaksanakan Program Pendidikan yang telah direncanakan sesuai dengan kebijakan Menteri Pendidikan Nasional tentang Pendidikan yang berorientasi pada kecakapan hidup (life skill education) melalui pendekatan berbasis luas (Broad Base Education)




Visi dan Misi SMK Negeri 1 Sidoarjo:

Visi SMK Negeri 1 Sidoarjo



 Visi SMK Negeri 1 Sidoarjo adalah : " Prima dalam Pelayanan, Unggul dalam Prestasi, Terampil dalam Karya



Misi SMK Negeri 1 Sidoarjo



         Mengacu pada Visi SMK Negeri 1 Sidoarjo tersebut diatas,  maka misi SMK Negeri 1 Sidoarjo dapat dijabarkan sebagai berikut :



  1. Menumbuhkan dan meningkatkan, pengamalan ajaran agama dan norma – norma yang berlaku dalam rangka pembentukan kepribadian yang bertanggungjawab dan mandiri.
  2. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat kerja sehingga dapat meningkatkan Kualitas Pendidikan dan Pelatihan melalui Peningkatan Etos Kerja, Disiplin Kerja dan Lingkungan Sekolah yang Kondusif.
  3. Melaksanakan model pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan dengan memberikan pelayanan yang sesuai kebutuhan dan kemampuan peserta didik. 
  4. Mendorong dan membantu setiap peserta didik untuk mengenal potensi dirinya melalui kegiatan ekstrakurikuler.
  5. Menumbuhkan buduaya bersih dan rasa memiliki sehingga dapat menumbuhkan kesadaran pentingnya kebersamaan dan keserasi

Senin, 17 Februari 2014

Hukum Ohm dan Hukum Kircoff



             Kalli ini saya akan memposting pengalaman saya waktu pertama kali masuk SMK jurusan kelistrikan. Pertama kali saya dikenalkan dengan Resistor, telah diketahui Resistor memiliki 4 gelang warna atau 5 gelang. Berkaitan dengan Resistor, kita selalu berhubungan dengan yang namanya Ohm, nah waktu itu saya dikenalkan dengan Hukum Ohm dengan sejarahnya, Seorang Ilmuan kebangsaan German bernama George Simon Ohm (1789-1854) berpendapat bahwa  meninggikan tegangan pada kedua terminal pelawan ternyata akan menambah banyaknya elektron-elektron yang mengalir melalui lintasan arus listrik. Sedangkan meninggikan nilai pelawan berakibat  mengurangi aliran arus listrik. Pendapat inilah yang biasa di kenal Hukum Ohm
Secara singkatnya Hukum Ohm berbunyi:
 "Kuat Arus yang mengalir dalam suatu penghantar sebanding dengan Beda Potensial (Tegangan) antara ujung-ujung penghantar itu, asalkan pengahantar tetap"

Hukum Tersebut dapat ditulis  V= I . R

Dimana:

  1. V= Tegangan dalam Volt
  2. I= Kuat Arus dalam Ampere
  3. R= Pelawan dalam Ohm



Jika kita telah mengetahui Hukum Ohm, kita bisa merangkai Rangkaian Listrik. Rangkaian Listrik Dibagi menjadi dua, yaitu:
  • Rangkaian Seri 
 
Rangkaian Seri

  • Rangkaian Paralel 
 
Rangkaian Paralel

Keuntungan:
Rangkaian Seri:
  • Kabel yang kita gunakan sedikit
  • Rangkaian nya Sederhana
  • Mudah dalam merangkaianya

Rangkaian Paralel:
  • Mudah dalam melakukan pengukuran
  • Mudah dipahami

Kerugian:
 Menurut saya tidak ada kerugiannya sama sekali, karena Ini adalah Ilmu. yang ada hanyalah Keuntungan yang besar karena kita telah mengetahui sebagian daripada ilmu kelistrikan.

Ketika kita memasang rangkaian Kelistrikan, yang perlu diketahui adalah Hukum Kircoff yang ditemukan oleh Robert Gustav Kircoff yang berhasil menemukan cara cepat untuk mencari nilai dari rangkaian bercabang. Hukum Kircoff ada 2 yaitu, hukum Kircoff 1 dan Hukum kircoff 2.



Hukum kirchoff 1 berbunyi:
Jumlah kuat arus yang masuk dalam titik percabangan sama dengan jumlah kuat arus yang keluar dari titik percabangan. Secara matematis dinyatakan :
Hukum Kircoff 1


Hukum Kirchoff 2 berbunyi:
 "Dalam rangkaian tertutup, Jumlah aljabbar GGL  dan jumlah penurunan potensial sama dengan nol". Maksud dari jumlah penurunan potensial sama dengan nol adalah tidak ada energi listrik yang hilang dalam rangkaian tersebut, atau dalam arti semua energi listrik bisa digunakan atau diserap

 


.

Sumber : http://thekampoengblogger.blogspot.com/2013/03/30-efek-blog-paling-dicari-oleh-blogger.html#ixzz2szIJKMqT